TRIBUNNEWS.COM-Mendesak pemerintah segera menggunakan strategi terukur dan koheren untuk mengendalikan Covid-19 di Tanah Air.
Strategi dan kebijakan yang koheren untuk mengendalikan Covid-19 akan mendorong semua pemangku kepentingan di banyak sektor. Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 20 Juli, mengatakan: “Yang dibutuhkan banyak pihak sekarang adalah kepastian atau setidaknya berdasarkan catatan yang konsisten. Menurut Rerie, sapaan akrabnya, Lestari, mengatakan karena angka kasus Covid-19 yang tak kunjung turun, Indonesia saat ini ramai dibicarakan. –Menurut data Worldometer.info hingga Minggu (19/7), sudah ada lebih dari 14 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia. Indonesia mendapat perhatian khusus karena kasus positif Covid-19 kini jauh melampaui negara penularan pertama China.

Hingga Sabtu (7/7), Indonesia memiliki 84.882 kasus positif virus corona. Sedangkan China mencatat 83.660 kasus positif korona hari itu. Perbedaannya, angka positif di China 0,1%, sedangkan angka positif di Indonesia relatif tinggi yaitu 12,2%. Karena menurut WHO angka positif ideal kurang dari 5%.
Rerie, yang juga merupakan salah satu anggota partai politik NasDem, mengatakan bahwa kasus positif Covid-19 terus meningkat di Indonesia saat ini di banyak kalangan. Kapan pandemi Covid-19 akan berakhir di pulau-pulau tersebut?
Sayangnya, Rerie menambahkan bahwa banyak pakar yang saat ini tidak dapat menjawab pertanyaan ini karena datanya sering berubah.
Menurut Rerie, saat melaksanakan kesepakatan kesehatan, pilihan metode pemilihan data Covid-19 dan disiplin masyarakat masih lemah, inilah salah satu keluhan para ahli epidemiologi. Menurut Rerie, hal ini membuat data yang diperoleh para ahli tidak cukup untuk memprediksi kemungkinan masa depan.
Ia menekankan bahwa situasi ini juga menyulitkan pembuat kebijakan di departemen lain untuk merumuskan kebijakan. — Berdasarkan hal tersebut, Rerie berharap pemerintah dapat menggunakan sistem yang konsisten untuk mengolah data respon Covid-19 di samping pemeriksaan disipliner kepada masyarakat selama implementasi kesepakatan kesehatan. Menurut Rerie, konsistensi dalam memproses data dan membimbing masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan memungkinkan departemen lain (seperti sektor bisnis) untuk bermigrasi. Mendorong pertumbuhan.