TRIBUNNEWS.COM-Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia (MPR) Dr. HM Hidayat Nur Wahid mendukung pidato Wakil Presiden Republik Indonesia yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Profesor KH Makruf Amin, sehingga pemerintah berusaha mengalahkan Covid- Vaksin 19 tetap perlu memperhatikan aspek kehalalannya.
“Saya mendukung sumpah. Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menegaskan harus ada vaksin Sinovac Covid-19 yang harus mendapat sertifikat halal sebelum dikeluarkan di China. Ini harus menjadi sikap dan komitmen yang harus diambil sejak awal. Bukan di akhir proses. Ini sangat penting karena sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, apalagi ia mengatakan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (31 Agustus 2020) bahwa Perpres Nomor 33 Tahun 2014 tentang halal Jaminan produk. -Hidayat berkeyakinan bahwa kewajiban memiliki sertifikat halal merupakan sarana yang ampuh untuk mewujudkan hak konsumen. Di Indonesia mayoritas Muslim di Indonesia. Hal ini harus dilakukan agar mayoritas konsumen muslim tidak menolaknya. Ia juga bisa tampil universal Keresahan sosial, berujung pada stres dan kepanikan. Hal ini tidak akan membantu penyembuhan terpapar COVID-19. KH Ma’ruf Amin, pemerintah dan Satgas Covid-19 harus memberikan perhatian khusus pada hal ini pada tahap awal proses ini agar kita dapat Dukung bersama, ”ujarnya.
HNW mensyaratkan pengujian dan distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia tidak hanya dimonopoli oleh vaksin dari daerah atau negara tertentu (seperti China).
“Selain menjamin khasiat vaksin, Indonesia tidak boleh terancam punah meski belum membuktikan keefektifan vaksin yang diproduksinya, juga akan menjalankan kedaulatan kesehatan warganya atas partai politik (China dalam hal ini). Sidang di Bandung tidak meyakinkan, “katanya. “Selain memaksimalkan keberpihakan politik dan anggaran, pemerintah juga harus bisa secara mandiri menemukan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh para ahli Indonesia, dan bekerja sama secara maksimal dengan beberapa negara yang telah mengumumkan penemuannya dan bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk mengatasi tantangan tersebut. Ia mengatakan .
Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencontohkan selain China, beberapa negara juga sudah memberikan temuan vaksinnya, sudah diserahkan ke Indonesia (seperti Rusia dan Australia) Kutipan vaksin, ada juga beberapa negara yang sudah mengumumkan proses penemuan vaksin covid-19, seperti Inggris, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.Hal ini pun memerlukan perhatian pemerintah.Seharusnya juga pemerintah mengingatkan agar kita memperhatikan Ikatan Dokter Indonesia yang mengingatkan kita jangan hanya membeli dari China Vaksin Covid-19 sudah diujicobakan sebanyak lima puluh atau lima puluh kali di Indonesia, katanya.

Negara-negara kaya mengemukakan bahwa upaya menjalin hubungan dengan negara-negara di dunia merupakan salah satu bentuk politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Oleh karena itu, tidak akan menghalangi negara atau kelompok manapun. Di dunia .- “Jangan sampai Indonesia melupakan prinsip hubungan diplomatik yang bebas dan aktif, terutama dengan merongrong kedaulatannya. Negara kita dan negara kita belum membuktikan bahwa vaksin tersebut efektif dan cocok untuk Indonesia, dan vaksin tersebut belum bisa dibuktikan, pungkasnya.