Menu Tutup

Bamsuet memberikan bantuan 400 juta rupee kepada petani dan penggembala milenial

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR-Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia Bambang Soesatyo dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), kerjasama Gerakan Solidaritas Nasional (GERAK BS), relawan dari empat pilar Musyawarah Rakyat Indonesia, lintas budaya dan lintas generasi dan Kami (HPPMI) -Petani milenial akan menerima 400 juta rupiah dari donasi masyarakat melalui MPR RI Cares-Against Covid Program-19 untuk mengembangkan berbagai usaha pertanian dan peternakan agar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman. Pertanian dan peternakannya.

Baca: Bamsoet Bagikan 250 Paket Sembako Kepada Komunitas Seniman Jalanan-Bamoset meyakini generasi milenial yang berani terjun di berbagai pertanian dan peternakan adalah pahlawan dan bisa menjamin kedaulatan pangan Indonesia di Indonesia. masa depan.

“Mereka membawa semangat dan semangat baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan negara. Guna mengurangi kendali Indonesia atas ketergantungan impor,” kata Bamsoet dalam sambutannya. Bantuan kepada HPPMI, Bogor, Minggu (7/12/2020) Ideologi Pancasila (BPIP) Calciono, Staf Khusus Panitia Pengarah BPIP, Romo Benny Susetyo, Yayasan Lintas Budaya Olivia Zalenti (Olivia Zalianty) Manajer Umum BS Aroem Alzier Sports.

Mantan Juru Bicara Majelis Nasional Indonesia itu mendorong terus dikembangkannya produk pertanian jamur hortikultura, salah satu pilar HPPMI, agar bisa menjadi

Baca: Bamsoet mendorong pemerintah mengambil langkah stimulus ekonomi terbesar — -Indonesia bangga menjadi salah satu eksportir jamur terbesar di dunia.

Kementerian Pertanian mencontohkan bahwa selama September 2018-201, jamur rata-rata sekitar 33.000 ton per tahun. Sementara kebutuhan dalam negeri mencapai 48.000 ton.

“Artinya masih ada selisih sekitar 15.000 ton per tahun yang tidak bisa diatasi dengan produksi dalam negeri. Ini peluang besar bagi pembudidaya jamur. Terkait pandemi Covid-19, Bamsoet berkata: “Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan makanan sehat seperti jamur.

Baca: Cluster Covid-19 Baru Pondok Gontor 2, Gus Jazil Dorong Quick Test Gratis Santri

Bamoset Alih-alih Mengandalkan Impor yang Hanya Bermanfaat untuk Importir dan Tidak Berdampak Ekonomi di Sektor Pertanian Dalam Negeri, Ini Best Memenuhi kebutuhan jamur dalam negeri melalui produksi dalam negeri.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia menambahkan dengan peningkatan produktivitas, Indonesia juga bisa membidik pasar ekspor jamur merang di dalam negeri.

Pada tahun 2007, Indonesia menjadi negara pengekspor jamur terbesar ke lima ke Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat, dengan volume ekspor 18.000 ton. dan Jepang. Di tahun mendatang, setelah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, peluang ekspor tetap luas.

Baca: Bansuet: Presiden Joko Widodo Dukung Terbentuknya Kongres Syuro Sedunia yang diprakarsai oleh MPR RI

Terakhir, Bansuet Sebutkan Kekuatan Teknologi Informasi Sedang Meledak Pertanian dan peternakan Indonesia.

Gunakan teknologi informasi seperti media sosial untuk mencari informasi tentang perkembangan dan pasar terbuka. “Dengan cara ini petani Indonesia bisa berbisnis di desa, dan kota bisa mendukung urusan global dengan sendirinya,” tutup Bamsoet. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ayam sabung judi taruhan_judi ayam online_cockfight judi