TRIBOUNNEWS.COM-Pada 9 Agustus 2020, ribuan anak muda dan aktivis partai berkumpul di tempat pertemuan di Desa Bangkaloa, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayo, Jawa Barat. (Pantura) Berpartisipasi dalam Pancasila, UUD NRI 1945, jalan sosialisasi NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, atau Empat Pilar MPR. Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua MPR Syarief Hasan didampingi Anggota MPR Partai Demokrat E. Herman Khaeron. Mangga akan menjadi empat pilar sosialisasi. Ia mengatakan: “Sosialisasi adalah salah satu tugas MPR.” Tapi semua setuju untuk hidup di NKRI.
Ia menjelaskan: “Meskipun kami berbeda, kami seperti mata uang negara, Bhinneka Tunggal Ika.” — Menurut Sulawesi, Bhinneka Tunggal Ika telah dipraktekkan oleh manusia biasa. Dia berkata: “Kami tidak peduli dengan perbedaan ini.” Menambahkan lebih banyak masalah keragaman. Dia berkata: “Ini adalah hal-hal yang perlu kita lindungi.” – Itu dikomunikasikan kepada mereka, dan saat ini ada keinginan publik untuk mengubah konstitusi. Alasan penyebutan pidato amandemen tersebut karena keinginan untuk menghidupkan kembali kepemimpinan nasional model GBHN.
“Pidato perkembangan amandemen bukan hanya soal orientasi kebangsaan, tapi juga apa yang diinginkan sebagian orang DPD lakukan” ujarnya. Berbeda dengan DPP dan DPP. Selain itu, pengangkatan presiden juga mengalami perubahan.
Terkait keinginan tersebut, mantan menteri koperasi dan UMKM ini menegaskan bahwa DPP mendengarkan semua keinginan masyarakat, namun menurutnya kita tidak perlu terburu-buru melakukan perubahan.

“Tapi kami selalu mendengar berbagai keinginan perusahaan.” Jelasnya.