TRIBUNNEWS.COM-Lestari Moerdijat, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia, mempertanyakan tindakan pemerintah yang sebenarnya untuk menangani Covid-19. Jumlah kasus meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir, sebanyak 3.000 kasus positif. Kasus. Covid-19 berakhir akhir pekan lalu.
“Peningkatan kasus positif Covid-19 harus segera dilakukan. Jika beberapa pejabat telah mengadopsi mekanisme pengisian bahan bakar dan pengereman untuk membatasi kegiatan Covid-19 beberapa waktu lalu, orang-orang, saya pikir pemerintahlah yang meningkatkan rem untuk Saatnya mereduksi pergerakan orang, “kata Leista, yang biasa disapa Leary, dalam keterangan tertulisnya, Senin 31/8. 2858 orang. Sehari sebelumnya, Sabtu (29/8), tercatat 3.308 kasus positif Covid-19 tercatat. Sementara itu, Jumat (28/8) tercatat 3003 kasus.

Ketika peningkatan tajam penyebaran Covid-19 tercatat, Rerie mengatakan bahwa tindakan nyata harus segera diambil untuk mengurangi laju penularan. Legislator Partai NasDem mengetahui bahwa pemerintah pusat dan daerah saat ini terus aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam pelaksanaan kesepakatan sanitasi sosial, termasuk penggunaan masker dalam bentuk olah raga, menjaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun.
Baca: Kota Modern Semarang adalah pusat perbelanjaan beratap dan Anda bisa melihat biota laut – tapi, kata Leary, pemerintah juga harus mengambil tindakan penting ketika penyebarannya meningkat signifikan. – -Ryry percaya bahwa tindakan penting yang dapat diambil pemerintah dapat dipertahankan. Bentuk Pembatasan Sosial Massal (PSBB) yang lebih ketat, telah meningkatkan upaya penelitian sambil berupaya meningkatkan penggunaan topeng di masyarakat. Ogi meyakini telah terjadi peningkatan signifikan akibat libur panjang pada periode sebelumnya. Kesan yang diberikan kepada publik adalah kondisi penyebaran Covid-19 saat ini sudah lumrah.
Sebenarnya, kata dia, kesan yang muncul dalam masyarakat saat ini adalah bahwa pemerintah lebih mengutamakan pemulihan ekonomi daripada mengatasi kesulitan. Penyebaran Covid-19 semakin meningkat. Menurut Rerie, di bawah kendali Covid-19, pertumbuhan ekonomi tidak akan tumbuh signifikan.