Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Bambang Soesatyo, Pembicara Musyawarah Rakyat Indonesia, mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah agar melonggarkan batasan sosial atau mengadopsi cara hidup baru (new normal) untuk meningkatkan kehati-hatian dan kehati-hatian kebijakan. Jika ada kelompok masyarakat yang menolak untuk melaksanakan kesepakatan sanitasi, maka standar baru tidak boleh dipaksakan.
”Jika pelanggaran terhadap kesepakatan sanitasi masih sering terjadi, seperti terlihat di banyak kota di pulau itu, Jawa berarti bahwa Pemerintah selalu gagal. Oleh karena itu, sebagian masyarakat belum sepenuhnya memahami pentingnya mematuhi dan melaksanakan perjanjian sanitasi, ” kata Bamsoet di Jakarta, Senin (27/7/21).
Baca: Industri perhotelan mulai berkembang, disertai kesepakatan ketat RI Para tetua Presiden Republik Demokratik ini mengatakan, pelanggaran perjanjian kesehatan masih sering terjadi di Jakarta dan banyak kota di China timur. Jawa. Tren ini tercermin dari puncak kasus baru di Jakarta dan Jawa Timur.

Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Provinsi Jawa Timur, mengakui penyebab maraknya kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Timur karena sebagian masyarakat tidak mematuhi tata tertib kesehatan. Di Jakarta, petugas Pemprov DKI mencatat lebih dari 27.000 insiden yang melibatkan warga yang tidak memakai masker.
” Hal ini menunjukkan bahwa Jakarta, Jawa Timur dan beberapa kota lainnya belum siap untuk menjalani gaya hidup baru. Karena itu jangan dipaksakan karena risikonya tinggi, ”kata Bamsoet.
Ketua FKPPI Kementerian Pertahanan mengenang jika masih ada kasus ketidakpatuhan perjanjian kesehatan, maka akan ada puncak kasus baru Covid-19 seperti ini. Ini akan berkelanjutan. Tentunya tren ini akan membuat banyak orang merasa takut dan ragu, mereka terbiasa dengan cara hidup baru di ranah publik.
Baca: Lihat perkembangan industri jamu di pasar global
“Peningkatan kasus baru yang terus menerus dapat berakibat fatal, seperti di Eropa, negara bagian dan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Brazil. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada Jumat (24/7) bahwa dalam dua minggu terakhir, jumlah kasus Covid-19 di Eropa meningkat. Ada sekitar 15 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia, dan Eropa telah mencatat seperlima. Satu, Bamsoet menjelaskan: “Total ada 207.118 kematian.” Wakil Presiden Pemuda Ce Pancasila menjelaskan, penyebab puncak kasus di benua Eropa adalah kelalaian orang Eropa dalam pelaksanaan kesepakatan kesehatan selama fase deregulasi. Pekan ini, warga Prancis, Jerman, Austria, dan Inggris mulai perkuat implementasi perjanjian kesehatan, utamanya dengan menggunakan masker. Saya hanya memberlakukan denda kepada orang yang tidak memakai masker.
Baca: Indonesia Tunggu Tes Vaksin COVID-19 — – “Dampak pandemi Covid-19 di San Jose ates- Manchester United dan Brazil menjadi lebih serius lagi. Pekan lalu, Amerika Serikat mencatat lebih dari 4 juta kasus dengan total 144.167 kematian. Sementara itu, Brasil mencatat 2,2 juta kasus dengan total 82.771 Orang mati, karena itu saya minta kepada pemerintah daerah untuk mendorong semua aspek masyarakat di daerah itu untuk memperhatikan dan menerapkan aturan kesehatan. Jika ingin mengadopsi gaya hidup baru, ”tutup Bamsoet.