Menu Tutup

Bamsoet: Butuh SDM unggul yang berjiwa Indonesia dan berideologi Pancasila

TRIBUNNEWS.COM-Bambang Soesatyo, Pembicara Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia, menegaskan bahwa sangat penting bagi semua pihak untuk menjalin komitmen bersama, kemajuan zaman dan teknologi jangan sampai menghilangkan nilai-nilai kemanusiaan atau menipu kebangsaan. . Kunci utama pembangunan karakter bangsa harus melibatkan unsur pembinaan spiritual, karakter dan visi bangsa yang kuat. Memiliki hati bangsa Indonesia dan sumber daya manusia yang unggul berideologi Pancasila.

Baca: Syarief Hasan, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia: Revisi UU BI kontraproduktif bagi stabilitas sektor valas.

“Ini penting untuk diingat, karena saat ini, globalisasi dan teknologi canggih menyediakan satu set produk dan gaya hidup yang lengkap agar terlihat menarik, terutama untuk generasi muda,” Kata Bamsoet dalam sambutannya di acara “Konferensi Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Semarang 2020” Jakarta Minggu (6/9/20) – Sayangnya, Bamsoet menambahkan bahwa semua nilai global berbalut atribut modernitas. Itu tidak sesuai dengan identitas kita dan orang Indonesia kita. Tentu saja semangat Pancasila dapat merusak pemikiran generasi muda dan perkembangan peradaban bangsa. — Kepala Kemhan FKPPI mengenang, Revolusi Industri 4.0 telah menyederhanakan banyak hal dan mengusulkan tatanan baru. Dunia bisnis, perbankan, transportasi, masyarakat dan pendidikan semuanya perlu diubah dan beradaptasi. Dan menetapkan standar baru.

“Revolusi industri telah mengubah secara mendasar pekerjaan, interaksi dan gaya hidup kita. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan dapat menambah kemampuannya melalui pengembangan sejumlah soft skill. Salah satunya adalah leadership.” Didasarkan pada pemikiran bahwa generasi muda saat ini adalah penerus estafet kepemimpinan nasional masa depan. Revitalisasi pemimpin muda Generasi Y pasti menjadi prioritas politik. Bamsoet mencanangkan. Harus mampu menyelesaikan berbagai potensi permasalahan di era 4.0. Karena karakteristik era 4.0 yang bertumpu pada penerapan dan digitalisasi teknologi informasi di segala bidang kehidupan, kebangkitan kepemimpinan milenial harus menempatkan budaya teknologi sebagai prioritas utama. Berat. -Presiden Kantor Kepresidenan DPP ke-20 menambahkan bahwa bagi kaum milenial penting untuk mengedepankan pemikiran kritis dan terbuka. Dalam arti berpikiran terbuka dan terbiasa melihat sesuatu dari berbagai sudut .– –Selain kemampuan untuk menyaring informasi yang masuk, ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk perilaku dan tindakan yang bertanggung jawab .

“Semua orang setuju bahwa kita membutuhkan pengetahuan, pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan kita untuk berlari dan melompat, Agar tidak tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Namun kita juga mengijinkan kita untuk sepakat bahwa generasi muda kita tidak hanya pintar dan pintar, tetapi juga harus memiliki kepribadian dan ciri khas bangsa Indonesia, ”tutup Bamsoet. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ayam sabung judi taruhan_judi ayam online_cockfight judi