Menu Tutup

Ahmad Basarah mendesak masyarakat untuk berhenti menghina staf medis

Ahmad Basarah, wakil presiden TRIBUNNEWS.COM-MPR, menyerukan kepada publik untuk mengakhiri stigma staf medis yang bekerja pada Covid 19. Pasien Covid-19, tetapi juga harus disebut “pahlawan medis Indonesia”.

Basala mengungkapkan pernyataan ini, Kamis (30/4/20) setelah dia melihat banyak warga di berbagai daerah menolak menerima perawatan medis. Personil, terutama perawat, tinggal di lingkungan publik. Insiden paling nyata terjadi awal pekan ini ketika tiga perawat dari Rumah Sakit Solobango Jawa Tengah diusir dari tuan tanah mereka. Mereka menyewa sewaan dari mereka. Mereka menyewa sebuah rumah di daerah Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Sekarang mereka telah dipindahkan dan sementara ditempatkan di sebuah kamar di lantai lima Rumah Sakit Solobangano. Sebelumnya, insiden serupa terjadi di Malang, Jakarta, Palembang, Gorontalo, Yogyakarta, dan Bandung.

” Perawat harus melakukan tugasnya secara ketat sesuai dengan peraturan kebersihan, seperti memakai peralatan perlindungan diri semaksimal mungkin dan menjadikan mereka tindakan disipliner. Mereka juga tidak ingin terkena Covid-19. Jadi mari kita manfaatkan hati nurani kita dan perlakukan mereka seperti pahlawan, ” kata Basara.

Ketua Fraksi PDI-P percaya bahwa tenaga medis ditolak karena dua alasan. Pertama, orang tidak mengerti penyebaran virus. Kedua, informasi tentang Covid-19 relatif lengkap pada sisi negatifnya, yang telah menimbulkan ketakutan berlebihan di masyarakat. Basarah mengatakan: “Karena kombinasi dari dua faktor ini, proses stigma muncul tidak hanya pada pasien Covid-19, tetapi juga pada mereka yang merawat dan memulihkan pasien Covid-19.” Oleh karena itu, Universitas Islam Malang (Unisma) dosen lulusan mengusulkan solusi, mengundang pemerintah, relawan, media dan pihak-pihak terkait untuk lebih mengedukasi masyarakat sehingga mereka memiliki pemahaman dan pemahaman yang baik tentang penyebaran dan pencegahan Covid 19, terutama di kalangan staf medis Peran dan kontribusi. . Pendidikan ini dapat dicapai melalui dialog di TV dan media radio, cetak iklan yang berisi iklan, brosur dan buklet, dan banyak cara lain yang pada dasarnya melarang rasa malu-19 pada pasien dan tenaga medis Coved.

“Kami adalah negara yang religius” Semua agama yang kami ikuti mengajarkan kebaikan. Mengusir perawat dari hati nurani, bukan kebaikan. Seorang perawat yang seharusnya tidak diusir dan ditolak, tetapi bagaimana kita dapat bekerja bersama untuk mengusir virus dari tanah Indonesia, “dewan penasehat Komite Penasihat Muslim Indonesia (Bamusi) di samping itu, Basarah menyarankan agar pemerintah juga bekerja untuk obat-obatan selama penelitian. Para peneliti mendirikan tempat penampungan sementara untuk jangka waktu tertentu, dan Kementerian Riset dan Teknologi melakukan hal yang sama untuk mengubah arsitektur bangunan Wisma Wisma Puspiptek menjadi pekerja kesehatan di Tangerang Selatan. Hunian. Sangat marah, karena dalam kasus ini, mereka mempertaruhkan hidup mereka untuk berjalan di garis depan. Masyarakat harus mendukung diri mereka sendiri dengan menunjukkan simpati dan kasih sayang, daripada mengisolasi dan mendeportasi mereka, “pungkas Basara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ayam sabung judi taruhan_judi ayam online_cockfight judi