Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta maaf kepada Raja Belanda Willem Alexander atas berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh Belanda setelah kemerdekaan Republik Indonesia diumumkan pada 17 Agustus 1945 . Dan Sumatra dari 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947, agresi militer kedua di Yogyakarta pada 19 Desember 1948, dan Sulawesi selatan dari Desember 1945 hingga Februari 1947 Warga sipil terbunuh. Namun sejarah juga dicatat pada 10 Maret 2020. Raja Willem Alexander dari Belanda meminta maaf, sikap ini merupakan langkah maju dalam memperkuat hubungan antara Belanda dan Indonesia, dan pada 2015 pemerintah Belanda mengadopsi Menteri Luar Negeri. Bernard Bot mengakui kemerdekaan Indonesia secara politik dan moral pada 17 Agustus. Pada 1945, pemerintah Belanda belum mengakui kemerdekaan Indonesia. Hingga 27 Desember 1949. “Kata Bansuth di Jakarta, Rabu (20/11/3). – Pada tahun 2014-2019, Presiden Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia percaya bahwa semua ibu kota nasional enggan mengungkapkan pengakuan dan permintaan maaf mereka atas berbagai insiden di negara mereka terhadap negara lain. Sebagai kepala negara, Raja Willem Alexander dari Belanda menunjukkan kepada dunia hati yang besar akan permintaan maaf.
“Orang-orang Indonesia menyambut Anda untuk meminta maaf. Apa yang terjadi di masa lalu tidak perlu diperluas untuk menyakiti masa depan. Masa lalu kita adalah pelajaran, jadi pada akhirnya,” masa depan tidak akan lagi sewenang-wenang. Bansot mengatakan: “Tindakan yang akan merampas kemerdekaan bangsa dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.” -FKPPI Direktur Pertahanan Nasional juga menghargai keputusan pemerintah Belanda untuk mengembalikan berbagai peninggalan budaya Indonesia yang sebelumnya disimpan di museum di Belanda. Setelah pemulihan sekitar 1.500 peninggalan budaya Indonesia dimulai pada bulan November 2019, yang terbaru adalah bahwa pemerintah Belanda juga memproduksi Silent Kiai Naga Silis, yang digunakan oleh Pangeran Di Bonigo.

“Ini menunjukkan bahwa permintaan maaf Raja Belanda Willem Alexander bukan hanya pernyataan lisan bahwa kita harus menyambut langkah-langkah baik yang diambil oleh Belanda, yaitu Belanda dan Indonesia untuk lebih meningkatkan berbagai bidang (sosial, ekonomi, politik dan budaya) Serta aset penting humanisme dan aset baik yang mempromosikan daerah yang lebih aman dan lebih aman. Dunia yang damai, “kata Bamsoet.