Di Jakarta, Ketua TRIBUNNEWS.COM-MPR Bambang Soesatyo dan Gerakan Keadilan Persatuan Nasional Amerika Serikat (GERAK BS) meluncurkan kampanye untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik. Para anggota GERAK BS tidak hanya menggunakan jargon, tetapi juga mengurangi sampah plastik dengan menggunakan gelas air dalam tas belanja yang dapat digunakan kembali dalam berbagai kegiatan sehari-hari. China, yang nomor satu di dunia, disebutkan dalam laporan 2019 oleh Bank Dunia bahwa 87% dari 3,2 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di Indonesia setiap tahun dibuang ke laut-Indonesia adalah pencemar limbah plastik terbesar kedua di dunia setelah China dunia. Setelah mengadakan “Jalan Sehat dan Kampanye Pengurangan Sampah Plastik” di Stadion Bangkano di Jakarta pada hari Jumat (21/2/2020), Bansot mengatakan: “Semua warga mengurangi penggunaan sampah plastik.”
Baca: MPR RI mempromosikan empat pilar melalui kuis sepeda di Jabodetabek

Sebagai ketua dewan direksi GERAK BS, Bamsoet juga menekankan Survei Wawasan Katadata 2019. Pusat ini menunjukkan bahwa hanya 22% rumah tangga Indonesia yang mengerti sampah plastik. Pemisahan khusus. Bahkan, sambil meminimalkan penggunaan sampah plastik, kesadaran warga akan klasifikasi sampah juga harus ditingkatkan. “Limbah plastik berasal dari limbah lain, daripada membuang limbah plastik ke area limbah organik,” kata Bamsoet. Secara khusus, ini memberikan kemudahan bagi pendaur ulang dan membawa nilai yang langgeng bagi perekonomian. Hasilnya dapat digunakan sebagai campuran cairan aspal, sumber listrik, pelet plastik parut, pipa plastik untuk dikonversi menjadi bahan bakar, dan juga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik limbah.
“Dari segi regulasi, Indonesia telah memberlakukan berbagai regulasi untuk melindungi keindahan lingkungan. Peraturan ini mencakup UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan limbah dan UU No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan.” Bagaimana hati nurani kita dieksekusi. Karena kami hanya memiliki satu bidang tanah untuk dijaga. Jika tanah ini dihancurkan, itu akan menghancurkan kehidupan penduduk manusia, “pungkas Bamsoet. (BJN *)