Indonesia TRBUNNEWS.COM-Bambang Soesatyo, Ketua MPR Indonesia, memuji perilaku orang Bali dalam menerapkan perjanjian kesehatan dalam berbagai kegiatan kehidupan. Mulai dari tingkat desa di bawah pengawasan langsung kepala desa dan Pecalang.

Ketaatan semacam ini adalah kunci keterbukaan. Bali berusaha untuk memulihkan ekonomi sambil mengandung penyebaran virus Covid-19. Jika warga ingin meninggalkan desa, mereka juga harus mendapatkan izin dari kepala desa. Pelanggar akan dikenakan sanksi sosial, seperti membayar 5 kg beras, menyapu jalan, membersihkan fasilitas umum, dan menempatkan pecalang sebagai baris pertama. Mengawasi dan mendisiplinkan komunitas. Kata Bamsoet setelah bersantai dan berbincang dengan desa Pecalang di Jimbaran, Bali pada Sabtu (8/1/2020).
Pecalang yang berpartisipasi di Pecalang termasuk I Wayan Sudita yang telah melayani sebagai pecalang selama 20 tahun, I Wayan Tarke yang telah melayani selama 12 tahun, dan I Wayan Agus Febriana yang juga telah melayani selama 12 tahun.
Mantan pembicara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mendengar banyak cerita dari Pescaran.
Sebelum pandemi Covid-19, biasanya mereka dapat memperoleh 4-5 juta rupee per bulan, mengambil pekerjaan paruh waktu untuk membawa turis berkeliling.
Sejak pandemi dimulai pada bulan Februari 2020, pandemi telah ditandai dengan pembatalan visa turis China dan puncaknya pada bulan Maret 2020. Bali telah menutup semua penerbangan internasional dan pendapatan masyarakat Bali telah menurun tajam. .— “Turisme berhenti dan penghasilan berhenti. Bahkan, mereka hanya mengandalkan tabungan. Mereka bahkan harus menanam tanaman di lahan lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan. Bali sekarang bersiap untuk pulih. Saling mendukung dan kerja sama di seluruh Bali Bangsu berkata: “Negara ini membutuhkannya. “Wakil ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia mendesak Pekalang untuk melanjutkan tindakan disipliner terhadap masyarakat untuk menerapkan prosedur kesehatan. Bali.
” Kebangkitan ekonomi Bali harus dimulai dengan peraturan masyarakat. Bahkan jika perlu, orang-orang Pekalang mengunjungi hotel dan villa langsung di desa mereka untuk memastikan bahwa manajer hotel juga memberikan mereka pendidikan. Pentingnya orang percaya kita untuk pelaksanaan perjanjian sanitasi. Jika orang disiplin, maka jika turis tidak disiplin, mereka tidak akan mau menerapkan rencana kesehatan. Ini disebut pembentukan kerja sama timbal balik di Bali. “Saling membatasi,” Bamsoet menyimpulkan. (*)