
TRIBUNNEWS.COM-Hari Anak Nasional 2020 yang diperingati saat pandemi Covid-19 harus menjadi kekuatan pendorong untuk meningkatkan kesadaran, penghormatan, penghormatan, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi. Karena pandemi COVID-19 yang melanda tanah air khususnya anak-anak, penyelenggaraan Hari Anak Nasional tahun ini menghadapi tantangan dan berbagai kendala, seperti mengasuh anak yang orang tuanya positif COVID-19, minimnya kesempatan, Wakil MPR RI Ketua Lestari Moerdijat mengatakan dalam pernyataan tertulisnya: “Bermain dan belajar, serta meningkatnya kekerasan selama pandemi, misalnya akibat penerapan kebijakan belajar dan kerja dari jauh dan rumah”, Kamis (23/7), pada 23 Juli setiap tahun. Perayaan tersebut berlangsung dalam rangka Hari Anak Nasional. Fokus rangkaian Hari Anak Nasional 2020 adalah agar anak-anak Indonesia bahagia saat pandemi Covid-19 saya.
Untuk itu, Lestari, yang biasa disapa Rerie, menjelaskan bahwa pemerintah, perusahaan, lembaga sosial, pendidikan, dan media massa harus memimpin dalam mewujudkan hak anak dan melindungi departemennya masing-masing. “Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, setidaknya di negeri ini, para pemangku kepentingan dapat dengan jelas menunjukkan bahwa anak adalah cita-cita generasi penerus perjuangan bangsa.” Rerie .
Data Simfoni (Perlindungan Perempuan dan Anak) Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak menyatakan Terdapat 19.626 kasus kekerasan terhadap anak pada tahun 2019, sedikit menurun dari tahun 2018 yaitu 21.374 kasus. Rerie menjelaskan, pada tahun 2020, seiring dengan berlakunya kebijakan studi dan pekerjaan rumah, kasus kekerasan terhadap anak diperkirakan akan meningkat.
“Kita harus memastikan bahwa segala sesuatunya paling kondusif bagi tumbuh kembang 79,55 juta anak Indonesia.” -Partai NasDem menambahkan bahwa upaya untuk hal terbaik harus tercermin dalam perlindungan anak secara nasional Memperhatikannya untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan terbaik. Keluarga menjadi institusi pertama dengan melindungi anak. -Larry percaya bahwa upaya ini akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, bahagia, berakhlak mulia, dan peduli selama pandemi Covid-19. Dia berkata: “Masa depan negara adalah saat ini. Semakin tinggi kualitas anak-anak, semakin baik kehidupan negara di masa depan.”