Penulis: Program pascasarjana dan pascasarjana Fakultas Ekonomi R AGUS Universitas Surabaya, Dr. TRIHATMOKO
BERUTANG adalah cara cepat untuk menyelesaikan masalah keuangan negara dalam berbagai masalah ekonomi. Tapi taktiknya lebih sedikit.
Ekonomi pengelolaan keuangan seperti ini terus berlanjut di bawah Presiden Joko Widodo (Joko Widodo), sehingga defisit RAPBN dibuka dan realisasinya ditutupi oleh pembiayaan utang publik. Sepuluh tahun, atau 1.089 miliar rupiah, pada tahun 2020, 295 triliun rupiah tahun lalu.

Padahal, kebijakan ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi khususnya anggaran investasi. Meski dana hutang sangat sedikit juga digunakan untuk pengeluaran saat ini. Hasilnya, rata-rata laju pertumbuhan ekonomi statis dalam lima tahun terakhir (2015-2019) adalah 5%. Asumsi pencapaian tahun 2020 tidak dapat digunakan untuk membandingkan tren pertumbuhan ekonomi. Namun, dalam krisis ekonomi akibat pandemi Covid 19, pemerintah menjadi terbiasa dengan utang publik.
Ke depan, kebijakan ini akan memberikan beban yang berat bagi perekonomian. Meskipun tanggal jatuh tempo utang obligasi “Covid-19” ditetapkan sebagai periode pelaksanaan di tahun 2030-an.